Membaca Realitas
728×90 Ads

Media Briefing “Torang Pe APBN” Bahas Kinerja Ekonomi dan APBN di Maluku Utara

TERNATE (kalesang) – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara menggelar agenda rutin media briefing “Torang Pe APBN” Edisi Desember 2024 di Aula Gamalama, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Maluku Utara, Selasa (31/12/2024).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan instansi vertikal Kementerian Keuangan serta media lokal.

Kepala Kanwil DJPb Maluku Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II, Muhammad Priandi, memaparkan kondisi perekonomian Indonesia dan kinerja APBN hingga November 2024.

Ia menyoroti dampak ketegangan geopolitik global, khususnya di Timur Tengah, yang memicu kenaikan harga komoditas energi dunia. Di sisi lain, aktivitas manufaktur global menunjukkan peningkatan seiring naiknya Purchasing Managers Index (PMI).

“Meski menghadapi tantangan menekan harga komoditas global, perekonomian nasional tetap tumbuh kuat pada triwulan IV 2024, didorong oleh permintaan domestik dan peran optimal APBN,”jelasnya.

Ekonomi Maluku Utara Alami Deselerasi

Priandi juga mengungkapkan bahwa perekonomian Maluku Utara pada kuartal III 2024 tumbuh 4,42 persen (yoy), namun terkontraksi 2,65 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Perlambatan ini disebabkan oleh menurunnya aktivitas hilirisasi nikel, yang selama ini menjadi sektor penopang ekonomi utama di wilayah tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara kini kembali ke posisi normal setelah beberapa tahun terakhir mencatat angka tertinggi di Sulampua dan nasional. Namun sektor pertanian justru tumbuh 6,58 persen (yoy), didorong oleh peningkatan produksi perikanan, perkebunan, dan kehutanan,” ungkapnya.

Surplus Neraca Perdagangan

Pada November 2024, Maluku Utara mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 1.069,40 juta. Ekspor mencapai USD 1.470,11 juta, didominasi oleh komoditas feronikel dari Halmahera Tengah dan Halmahera Selatan, sementara impor sebesar USD 400,71 juta berasal dari nikel, mesin pengolahan nikel, dan bahan baku pembangkit listrik panas bumi.

Deflasi dan Kesejahteraan Petani-Nelayan
Secara tahunan, Maluku Utara mengalami deflasi sebesar 2,78 persen pada November 2024.

“Komoditas penyumbang inflasi meliputi beras, rokok kretek mesin, emas perhiasan, dan cabai rawit, sedangkan ikan selar, bawang merah, ikan cakalang, dan tomat menjadi komoditas utama penyumbang deflasi. secara bulanan,”bebernya.

Dari sisi kesejahteraan, Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan tercatat sebesar 103,92, naik tipis 0,05 persen (mtm). Namun Nilai Tukar Nelayan (NTN) mengalami penurunan sebesar 0,43 persen (mtm) menjadi 102,23.

Media briefing ini menjadi wadah penting bagi Kementerian Keuangan untuk menginformasikan capaian kinerja ekonomi dan APBN, sekaligus menjadi bahan evaluasi menuju perencanaan keuangan yang lebih baik di tahun mendatang.

Penulis : Caca

728×90 Ads