TERNATE (kalesang) – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate mencatat 41 kasus musibah dan bencana yang terjadi di wilayah kerja Provinsi Maluku Utara selama tahun 2024.
Jumlah ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2023, yang mencatat 47 kejadian serupa.
Kepala Kantor Basarnas Ternate, Fathur Rahman, menjelaskan bahwa dari puluhan operasi SAR yang dilakukan, berhasil menyelamatkan 573 orang, sementara 36 orang meninggal dunia dan 8 lainnya dinyatakan hilang.
“Sebagian besar kejadian, sekitar 95 persen, terjadi di laut,” ungkap Fathur Kamis (2/1/2025).
Selain kecelakaan di laut, ada satu kasus kecelakaan penerbangan yang melibatkan jatuhnya helikopter di Halmahera Tengah, serta dua bencana alam, yakni banjir bandang di Kelurahan Rua, Ternate, dan letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat.
Fathur juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi Basarnas, salah satunya adalah keterlambatan laporan dari masyarakat, yang sering kali diterima beberapa hari setelah kejadian. Hal ini memperkecil peluang korban untuk ditemukan dalam keadaan selamat.
“Untuk mengatasi hal ini, kami terus bersinergi dengan TNI, Polri, Potensi SAR, pemerintah daerah, dan instansi lainnya untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” bebernya.
Memasuki tahun 2025, Basarnas Ternate berkomitmen meningkatkan kesiapsiagaan personel, peralatan, dan alutsista demi memberikan pelayanan terbaik.
“Kami berharap, kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam aktivitas sehari-hari, baik di perairan, darat, maupun udara, terus meningkat, sehingga jumlah kasus kecelakaan dapat menurun,” jelas Fathur.
Melalui informais ini menjadi refleksi penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan mitigasi bencana di Maluku Utara.
Penulis : Caca