Membaca Realitas
728×90 Ads

BNPB Pastikan Layanan Pengungsi Erupsi Gunung Ibu Terpenuhi

HALBAR (kalesang) – Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, melanjutkan penugasan pendampingan penanganan erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Dalam kunjungannya, ia bersama tim BNPB dan Dandim 1501/Ternate meninjau sejumlah lokasi untuk memastikan pelayanan terhadap masyarakat yang mengungsi terpenuhi dengan baik.

Raditya bersama tim meninjau dapur umum yang dikelola oleh TNI.

“Kami bersama Pak Dandim memastikan bahwa setiap hari pengungsi mendapatkan makanan bergizi dengan menu yang sehat dan sesuai kebutuhan. Tidak ada makanan instan, semuanya dimasak segar setiap hari,” ujar Raditya.

Menurutnya, dapur umum tersebut menyiapkan 1.500 porsi makanan setiap hari untuk pengungsi dan tim pendukung. Hingga saat ini, terdapat dua dapur umum yang beroperasi, yaitu dapur milik TNI dan Kementerian Sosial melalui Tagana. Untuk mengoptimalkan pelayanan, jadwal memasak dan pendistribusian makanan telah diatur, dengan dapur Tagana bertugas menyediakan makanan pagi, sedangkan dapur TNI bertanggung jawab untuk makan siang dan malam.

“Bahan makanan disiapkan oleh BPBD, sehingga ada waktu untuk berbelanja dan memastikan makanan yang diberikan bergizi, agar pengungsi tetap sehat,” tambah Raditya.

Selain dapur umum, Raditya dan Dandim meninjau gudang logistik sementara yang menyimpan persediaan BPBD Kabupaten Halmahera Barat. Ia memastikan bahwa stok logistik cukup untuk kebutuhan selama seminggu ke depan. Jika stok berkurang, logistik tambahan akan diambil dari gudang utama di Kantor BPBD Halmahera Barat.

Fasilitas Penunjang Pengungsi

Raditya juga mengunjungi pos pengungsian untuk memastikan fasilitas penunjang bagi pengungsi berjalan optimal. Beberapa fasilitas yang diprioritaskan meliputi pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak.

“Guru-guru akan memberikan pembelajaran kepada anak-anak yang berada di pengungsian. Kelas akan dibuat agar pendidikan tetap berjalan meskipun dalam situasi darurat. Hal ini menjadi kewajiban pemerintah,” ungkapnya.

Pelayanan kesehatan juga menjadi perhatian utama, dengan dokter dan tenaga medis tersedia di setiap pos pengungsian.

Selain itu, BNPB memastikan dukungan psikosial bagi pengungsi. Sejumlah guru terlibat dalam kegiatan menghibur anak-anak di pengungsian, seperti di SD Inpres Tongute Goin. Kegiatan ini bertujuan menjaga semangat dan keceriaan anak-anak selama masa pengungsian.

“Kami berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat yang terdampak tetap merasa terlayani dan terlindungi dalam situasi darurat ini,” tutup Raditya.

728×90 Ads