Membaca Realitas
728×90 Ads

BPK Libatkan Mahasiswa dan Warga Ekskavasi Benteng Fuerza Nueva di Ternate

Tim Ekskavasi Temukan Gerabah Tua, Usianya Ratusan Tahun

TERNATE (kalesang) – Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI Maluku Utara bersama mahasiswa serta masyarakat melaksanakan ekskavasi Benteng Fuerza Nueva di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Ketua TIM Ekskavasi Benteng Fuerza Nueva Irwansa mengatakan, ekskavasi Benteng Fuerza Nueva adalah bagian dari upaya untuk penyelamatan terhadap benteng yang sudah berusia 500 tahun ini.

Dalam ekskavasi benteng, kata Irwansa, pihaknya ingin mengetahui sudut dinding terluar, struktur bentengnya dan bagaimana upaya perlindungan benteng peninggalan bangsa Spanyol tersebut.

“Kita membagi tiga kelompok untuk melakukan penggalian di tiga sudut, targetnya mencari dinding terluar, kalau waktunya cukup kita akan menyusuri semua dinding benteng.” Ucap Irwansa, Minggu (13/8/2023).

“Kami sudah memulai sejak sabtu kemarin, kalau belum cukup waktunya, ke depan mungkin ada upaya ekskavasi tahap kedua, langkah lanjutan mungkin upaya yang kita lakukan adalah pembebasan lahan.” Sambungnya.

Irwansa mengaku, dalam ekskavasi yang melibatkan Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, warga Kelurahan Kastela, dan siswa SMK 4 Kota Ternate serta akademisi Unkhair.

BACA JUGA: Tahukan Anda di Ternate ada Benteng Fuerza Nueva, Bagaimana Kondisinya?

Menurutnya, dilibatkannya mahasiswa serta warga dengan alasan untuk memberi informasi bahwa ada benteng yang dibangun 200 meter dari Benteng kastela, sehingga bisa disosialisasikan kepada para mahasiswa dan warga lainnya.

“Untuk pelestariannya akan ada tim master plan yang akan merancang pelestariannya untuk pengembangan dan pemanfaat.” Sebut Irwansa.

BACA JUGA: Fuerza Nueva Masih Terabaikan, KPCB ‘Semprot’ BPCB

Dikatakan, dalam ekskavasi tersebut, pihaknya menemukan sisa kalelo yang merupakan bahan dasar pembuatan benteng, serta beberapa gerabah tua yang usianya sudah ratusan tahun.

“Dengan potensi sejarah yang sangat besar ini penguatan kerjasama antara lembaga di Maluku Utara perlu ditingkatkan.” Katanya.

BACA JUGA: Bangkitkan Semangat Talenta Muda, Malut United FC Beri Coaching Clinic SSB Ternate

Sementara, Akademisi Unkhair Nurachman Irianto menjelaskan, benteng yang jarang diketahui oleh banyak orang ini dikenal dengan nama Fuerza Nueva, tentunya merupakan kekuatan baru bagi Spanyol yang menyerbu dan menguasai Ternate pada 1606.

Benteng ini disebutkan dibangun pada 1606/1607 dan difungsikan pada 1609, serta berakhir pada 1663, ketika Spanyol memilih meninggalkan Ternate Provinsi Maluku Utara dan pindah ke Manila di Filipina.

Nurachman menjelaskan, menurut van De Wall, dalam bukunya De Nederlandsche Oudheden In De Molukken, diterbitkan ‘s-Gravenhage: Martinus Nijhoff tahun 1928 yang mengutip Leonardo de Argensola, menyebutkan bahwa Benteng Fuerza Nueva merupakan benteng Spanyol yang didirikan tahun 1609 oleh Juan de Esquivel atas perintah Pedro de Acuna.

Dosen Sejarah Unkhair ini menuturkan, Benteng Fuerza Nueva ini juga merupakan salah satu cagar budaya peninggalan Spanyol yang belum banyak diketahui orang.

“Benteng ini dikenal dengan nama Fuerza Nueva yang artinya ‘Kekuatan Baru’. Ini dibangun setelah Spanyol berhasil menguasai Ternate, kemudian dijadikan sebagai salah satu pusat pertahanan. Bahkan, benteng ini juga menjadi saksi penyebaran ajaran Katolik di Nusantara.” Ungkapnya.

Alumni Doktor Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menambahkan, bahwa Benteng Fuerza Nueva dibangun untuk mengawasi aktivitas orang-orang Ternate pada abad XVII. Bahkan, kata dia, benteng ini pernah menjadi salah satu benteng yang sangat berperan penting dalam perdagangan rempah di era itu. Namun, setelah Soanyol tinggalkan Ternate, benteng yang dibangun itu juga dirobohkan.

”Dari benteng ini dapat terlihat dengan jelas permukiman Foramadiahi yang terletak di seberang lembah sungai sebagai pemukiman lama Ternate.” Pungkasnya.

Reporter: Rahmat Akrim

Redaktur: Junaidi Drakel

728×90 Ads