Membaca Realitas

4 Sarjana Muda di Kota Ternate Patungan Bangun Kedai Kopi Titik Nol

Dedi: Menikmati Kopi yang Enak Tidak Harus Keluarkan Banyak Uang

TERNATE (kalesang) – Dari tahun ke tahun sejumlah perguruan tinggi di Provinsi Maluku Utara terus mencetak para sarjana muda.

Di tahun 2022 kemarin, Universitas Khairun Ternate sendiri telah meluluskan sebanyak 2.242 mahasiswa sebagai sarjana muda.

Tentu, dari ribuan anak muda yang lulus dari perguruan tinggi itu, sangat membutuhkan lowongan pekerjaan. Sudah pasti banyak yang kebingungan. Maluku Utara, hampir sebagian anak muda yang nyaris tidak berani masuk ke dunia usaha.

Di Kota Ternate, terdapat empat orang sarjana muda yang tidak lagi berpikir mencari pekerjaan. Tetapi mereka justru menciptakan lapangan pekerjaan.

Baca Juga: Chullen Rela Jual Vespa Kesayangan Demi Usaha Kopi Om Pepa di Ternate

Empat anak muda itu adalah, Dedi Rachmat, M. Al-Qardawy, Gilman Rizki, dan Fahlis Ahmad.

Saat ini, mereka berempat bersepakat untuk membangun usaha kedai kopi yang dikenal dengan Titik Nol, yang beralamat di Tanah Tinggi, Kota Ternate.

Selain di Tanah Tinggi, kedai Titik Nol juga ada di Kelurahan Salero, Kecamatan Ternate Utara.

Kedai kopi ini, pertama kali didirikan pada bulan April 2020. Mulai jalan pada 22 Juni 2020. Di setiap ruangan kedai Titik Nol, menggunakan konsep rumahan Jepang.

“Setelah wisuda, kami benar-benar dilema. Tidak tahu apa yang mau dikerjakan. Jadi kami berempat sepakat bangun kedai.” Kata Dedi salah satu owner Titik Nol kepada kalesang.id, Rabu (11/1/2023).

Jadi, Dedi menyampaikan, mereka berempat ini berteman sudah sejak duduk di bangku perguruan tinggi.

“Semasa kuliah, kami juga sudah kerja di kedai kopi.” Ungkap lelaki alumni Malang itu.

Waktu datang di Ternate pada 2019, lanjutnya, mereka berempat sudah mulai jalankan usaha kopi. Tapi masih dengan cara online.

Baca Juga: Bisnis Pakaian di Ternate Tutup, Abdullah Sandi Terjun ke Kedai Kanan.space

“Karena memang bertepatan dengan Covid-19, makanya kami belum berani mendirikan kedai. Kami manfaatkan rumah Fahlis Ahmad sebagai tempat usaha.” Ujarnya.

Selama masih gunakan rumah Fahlis Ahmad, Dedi mengaku memanfaatkan media sosial, seperti Instagram untuk promosi.

“Modal awal jalankan usaha itu kita berempat patungan.” Bebernya.

Ketika kedai sudah mulai aktif jalan, Dedi menambahkan, ada satu menu andalan yang paling diminati para pelanggan, yaitu  kopi Titik Nol.

“Kami juga juga memiliki dua strategi dalam pemasaran, yang pertama secara konvensional dan sosial media.” Katanya.

Baca Juga: Coba Peruntungan, Pemilik Sampalocoffee Ternate Ganti Nama Dkapita

Setiap usaha kedai kopi, kata lelaki kelahiran 14 Februari 1994 itu, kualitas rasa dan harga yang harus dipertahankan.

“Bagi saya, untuk menikmati kopi yang enak tidak harus mengeluarkan banyak uang. Kami beli biji kopi di Malang dan Makassar.” Katanya.

Selain itu, Dedi menyampaikan, sudah ada enam karyawan yang membantu mereka di kedai. Masing-masing kedai terdapat tiga karyawan. Jam buka kedai mulai pukul 09:00 WIT pagi hingga pukul 12:00 WIT malam.

“Kami selalu buka diri bagi siapa saja yang ingin konsultasi bangunan ataupun yang ingin belajar tentang kopi.” Pungkasnya.(tr-04)

 

Reporter: Siti Halima Duwila

Redaktur: Junaidi Drakel