Kalesang – Memasuki Minggu tenang tahapan pilkada Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, lakukan kampanye terselubung melalui Grup WhatsApp IKA PMII MALUKU UTARA, dengan memposting foto Paslon Gubenur dan Wakil Gubernur Malut nomor urut 04, Sherly-Sarbin.
Hal tersebut sebelumnya juga telah diakui oleh Abubakar Abdullah bahwa dirinya salah mengirim chat WhatsApp tersebut karena hanya Pesana. Semnetara jika dilihat pesan tersebut dikirim langsung bukan diteruskan.
Ketua tim relawan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Nomor Urut 3, Muhammad Kasuba-Basri Salama (MK-BISA), Dino Umahuk, menilai bahwa kasus ini seharusnya tidak perlu terjadi jika aturan yang sudah jelas dalam undang-undang ditaati.
Menurutnya, sebagai pejabat utama di provinsi, Abubakar Abdullah semestinya memberikan teladan yang baik kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Tindakan Abubakar Abdullah ini patut dicurigai. Ada indikasi niat buruk atau bahkan kongkalikong demi kepentingan pribadi, dengan konsuldasi untuk mengajak dan memenangkan Paslon nomor urut 04,” ujarnya.
Dino menambahkan bahwa tindakan tersebut mencerminkan buruknya sistem pemerintahan di Maluku Utara dan dapat merusak tatanan demokrasi di daerah tersebut.
“Ini adalah skenario yang salah dan mencederai demokrasi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dino mengungkapkan bahwa kasus ini telah menarik perhatian publik, terutama di tengah dinamika politik lokal yang tengah berlangsung. Ia mengkhawatirkan adanya penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pejabat ASN untuk kepentingan politik praktis. Sebab, PJ Sekda pasti akan membawa ASN dibawah dia untuk ikut main dalam politik praktis.
Sebagai jurnalis senior, Dino juga mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Maluku Utara untuk segera mengambil langkah hukum guna mencegah potensi konflik yang lebih besar.
“Tensi politik saat ini sedang tinggi, sehingga diperlukan tindakan tegas dari penyelenggara pemilu untuk menjaga situasi tetap kondusif dan menghindari konflik terbuka di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Djuanda Umaternate
Editor: Wendi Wambes