Kalesang – Terdakwa Muhaimin Syarif dituntut 4 tahun kurungan penjara dan denda senilai Rp200 juta subsider 5 bulan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia atas kasus suap perizinan tambang terhadap mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK), Selasa (3/12/2024).
Sidang perkara dengan nomor 24/Pid.Sus-TPK/2024/PN Tte yang dipimpin oleh Rudi Wibowo dan didampingi dua hakim anggota itu dengan agenda pembacaan tuntutan JPU KPK berlangsung di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Ternate. Dimana, Muhaimin Syarif menyuap AGK senilai Rp 4,4 miliar.
Salah satu JPU KPK, Andri Lesmana, saat membacakan tuntutan menyatakan bahwa, berdasarkan fakta-fakta persidangan yang diperoleh dari alat bukti keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk, keterangan terdakwa serta didukung oleh barang bukti maka penuntut umum berpendapat dan berkeyakinan memilih dakwaan yang dibuktikan terhadap perbuatan terdakwa pada dakwaan kesatu.
Bahwa, Muhaimin Syarif dijerat dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.
“Menyatakan terdakwa Muhaimin Syarif terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi sehingga dituntut 4 tahun kurungan penjara dan denda senilai Rp 200 juta subsider pidana kurungan pengganti selama 5 bulan.” Ungkapnya.
Andri menyatakan, menetapkan lamanya penahanan kepada terdakwa Muhaimin Syarif agar dikurangkan seluruhnya dari pidana yang telah dijatuhkan, dan memerintahkan kepada terdakwa untuk tetap berada dalam tahanan serta mengembalikan sejumlah alat bukti kepada penuntut umum untuk dipergunakan dalam perkara lain, dan kepada pihak-pihak lainnya.
“Menetapkan biaya perkara sebesar 7.500 untuk dibeban kan kepada terdakwa Muhaimin Syarif.” Pungkasnya.
Reporter: Djuanda
Editor: Redaksi