Membaca Realitas

Plt. Kepala Inspektorat Kepsul Belum Hadiri Panggilan dari Kejari

SANANA (kalesang) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepulauan Sula terus dalami kasus dugaan korupsi anggaran belanja tak terduga (BTT) tahun 2021 senilai Rp28 miliar.

Buktinya, sejauh ini sudah beberapa pejabat yang diperiksa terkait masalah tersebut, mulai dari Ketua DPRD Sinaryo Thes, Wakil Ketua I DPRD Ahkam Gajali dan Wakil Ketua II DPRD Hamja Umasangadji.

Selain mereka bertiga, terdapat juga Plt. Sekretariat Dewan (Sekwan) Ali Umanahu, Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Fadil Waridin.

Baca Juga: Hasrul: Kasus BTT Pemda Kepulauan Sula Seharusnya Sudah Ada Tersangka

Kemudian, ada juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Suryati Abdullah dan Kalak BPBD Buhari Buamona dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Gina Tidore.

Yang belum pernah hadir sama sekali, Plt. Kepala Inspektorat Kepsul, Kamarudin Mahdi. Alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) itu masih beralasan berada di luar daerah.

Baca Juga: Dana BTT Pemda Kepsul Diduga di Korupsi, Berikut Bukti Penggunaannya

Padahal, pada panggilan pertama, adik kandung Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kepsul, Chairullah Mahdi itu, tidak hadir bersamaan dengan Ketua DPRD. Namun Ketua DPRD sudah penuhi panggilan dari Kejari.

Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Kepsul, I. Ketut Yogi Sukmana mengatakan, yang bersangkutan minta jadwal ulang.

“Karena Plt. Kepala Inspektorat Kepsul masih ada giat di Jakarta.” Kata  Yogi kepada kalesang.id, Jumat (21/10/2022) kemarin.

Baca Juga: Terkait BTT Rp28 M, Kejari Periksa Dua Pimpinan DPRD Kepulauan Sula

Sementara disinggung terkait ketidakhadiran Kamarudin yang nantinya masih beralasan bahwa berada di Jakarta, lanjut Yogi, nanti kita lihat saja bagaimana ke depannya.

“Saya tidak bisa berikan jawaban berandai.” Ungkap Yogi.

Selain itu kalesang.id mencoba mengkonfirmasi Plt. Kepala Inspektorat Kepsul, Kamarudin Mahdi mengatakan, berita sebelumnya sudah pernah publis terkait dengan ketidakhadiran dirinya, karena masih berada di Jakarta.

Baca Juga: BTT Rp28 M, Kejari Kepulauan Sula Periksa Ketua DPRD

Dari anggaran BTT Rp28 miliar lebih itu, mengalir ke Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BPBD Kepsul sebesar Rp1,7 miliar lebih. Namun, sekitar Rp7 miliar lebih digunakan langsung oleh pihak RSUD Sanana. Dan sisanya dikelelola oleh Dinkes.(tr-02)

 

Reporter: Karman Samuda

Redaktur: Junaidi Drakel